Korosi
CO2 biasanya terjadi pada pipa yang diaplikasikan untuk transportasi
minyak bumi. Korosi ini dapat terjadi akibat adanya kandungan CO2
pada minyak bumi, dan saat berinteraksi dengan air akan membentuk asam yang dapat
menyebabkan korosi. Korosi ini sering disebut dengan istilah sweet corrosion.
Secara
umum, CO2 yang terlarut dalam air akan mengalami hidrasi dan akan
bereaksi dengan molekul air membentuk asam karbonat dengan reaksi sebagai
berikut:
CO2 (g) => CO2 (aq)
CO2
(aq) + H2O (l) => H2CO3 (aq)
Asam karbonat yang terbentuk akan
terdisosiasi menjadi bikarbonat dan ion karbonat melalui dua tahap, yaitu:
H2CO3 => H+ + HCO3-
HCO3- => H+ + CO32-
Reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda
dapat diketahui sebagai berikut:
Anoda:
Fe => Fe2+ + 2e-
Katoda:
2H+ + 2e- => H2 dan 2H2CO3
+ 2e- => H2 + 2HCO3
Dari reaksi korosi di atas produk yang
terbentuk pada logam baja yang digunakan berupa karat FeCO3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
CO2 diantaranya adalah:
1. Tekanan parsial CO2
Peningkatan tekanan parsial CO2
mengakibatkan reaksi reduksi asam karbonat menjadi meningkat, sehingga akan meningkatkan
konsentrasi CO32- yang berimbas pada pembentukan lapisan
FeCO3 yang lebih cepat.
§
Sistem
dengan tekanan parsial CO2 diatas 30 psi mengindikasikan bahwa
korosi sudah pasti terjadi
§
Sistem
dengan tekanan parsial 7-30psi, korosi mungkin terjadi.
§
Sistem
dengan tekanan parsial dibawak 7 psi, umumnya tidak terjadi korosi
2. pH lingkungan
Semakin rendah nilai pH, maka
laju korosi akan semakin tinggi. Pada korosi CO2, pH akan menentukan
reaksi dominan yang terjadi. Pada pH rendah (<4), reaksi reduksi hidrogen
merupakan reaksi yang dominan. Sedangkan pada pH tinggi (>4), reaksi yang
dominan adalah reduksi
langsung dari asam karbonat. Semakin tinggi pH maka akan mudah terbentuk
lapisan FeCO3.
3. Laju aliran fluida
Laju aliran juga akan
mempengaruhi terhadap pembentukan lapisan pelindung dan laju korosi baja. Pertama,
laju aliran dapat mencegah pembentukan lapisan pelindung karena dapat
menurunkan kejenuhan lingkungan. Kedua, laju aliran dapat menimbulkan kerusakan
lapisan korosi sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara permukaan baja dengan
lingkungan yang korosif. Pada laju aliran yang cukup tinggi, lapisan proteksi
yang terbentuk pada permukaan logam akan semakin sedikit. Pada lingkungan
dengan laju aliran yang sangat tinggi, akan terjadi kerusakan dan terlepasnya
lapisan proteksi. Hal ini dapat meningkatkan laju korosi baja pada lingkungan
tersebut.
4. Water
wetting/water cut
Water cut adalah rasio Antara jumlah kandungan air dalam fluida.
Semakin tinggi nilai water cut,
korosi akan semakin meningkat yang diakibatkan kandungan air yang semakin
banyak sehingga banyak CO2 yang terhidrasi dan akan menambah jumlah
konsentrasi asam karbonat sehingga meningkatkan laju korosi.
5. Temperatur
Meningkatnya temperatur akan meningkatkan reaktifitas dari sistem
sehingga akan meningkatkan laju korosi. Selain itu, temperatur juga dapat
mempengaruhi pembentukan lapisan FeCO3. Kinetika pembentukan lapisan FeCO3 dipengaruhi
oleh temperatur.
Referensi
[1] Jones, Denny A. 1992. Principles and Prevention of
Corrosion. New York: Macmillan Publishing Company.
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...